Senin, 04 Mei 2009

Apa Kata Mereka Tentang Leukemia?

Penderita Leukemia

KESAKSIAN PENDERITA LEUKEMIA / KANKER DARAH

Saya Muhammad Hendra, saat menulis riwayat ini berumur 27 tahun. 4 bulan yang lalu setelah acara pernikahan saya pada tanggal 8 maret 2003, saya mengalami penurunan kondisi tubuh.

Tubuh terasa semakin lama semakin melemah dan akhirnya harus mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Borromeus.

Setelah melalui tes darah pada tanggal 23 Maret 2003 hasil laboratorium menunjukan data :

leukosit mencapai : 142.000 mm3 dengan Hb : 10 gr% dan Trombosit : 7000.

Selama di Rumah Sakit saya ditangani dengan baik oleh seorang profesor ahli penyakit dalam dan Hematologi. Dari beliau saya dinyatakan mengidap penyakit LEUKEMIA KRONIS. Saya dirawat di Rumah Sakit selama 2 minggu ditemani istri tercinta tanpa tahu apakah penyakit saya ini bisa disembuhkan atau tidak.

Setelah 2 minggu saya di rumah sakit Boromeus, saya diperbolehkan untuk pulang namun dengan kondisi yang masih belum normal dimana kondisi leukosit : 25.000 mm3 , Hb : 8 gr% , Trombosit ; 75.000, dan harus masih mengkonsumsi obat : Hydrea (3 x 1), Cravit (2 x 1) dan Norvast (2 x 1), dan saya diwajibkan kontrol setiap 2 minggu sekali ketempat praktek Bapak Profesor yang merawat saya tersebut diatas.

Pada tanggal 11 April 2003 Hb semakin menurun hingga 5 gr %, Leukosit 14.250 mm3 dan trombosit 85.000. Kondisi tubuh semakin melemah dimana saya hanya bisa berbaring saja ditempat tidur karena jangankan untuk berjalan, berdiri saja hampir tidak mampu saya lakukan.

Suatu hari kedua orang tua saya yang tinggal di Aceh datang ke Bandung dan memperoleh informasi tentang seni pernapasan tenaga dalam Bio Energy Power dari pendirinya, saya dianjurkan oleh orang tua saya untuk menghadap kepada Bapak Harry J Angga pendiri & pencipta Bio Energy Power.

Pada tanggal 14 April 2003 saya dengan kondisi yang sangat lemah menghadap langsung kepada Bapak Harry J Angga guna memperoleh penjelasan yang lengkap akan Bio Energy Power. dengan sabar beliau menjelaskan kepada saya tentang apa itu Bio Energy Power ,bagaimana mekanisme kerjanya dan pada akhirnya beliau memberikan saran agar saya :

  • Tetap melakukan kontrol dengan teratur sesuai jadwal yang ditentukan Bapak Profesor yang menangani penyakit saya dan melakukan latihan Bio Energy Power dengan rutin 3 kali sehari

Dengan keyakinan ikhtiar untuk sembuh adalah kewajiban saya, maka terhitung mulai hari itu selain obat yang diberikan dokter, saya mengikuti latihan Bio Energy Power dan disiplin melakukan latihan 3 kali sehari sesuai yang dianjurkan.

Alhamdulillah pada 3 hari pertama saya latihan badan terasa lebih segar, lebih bertenaga dan mampu berjalan dengan baik.

Pada tanggal 25 April 2003 setelah kondisi saya semakin membaik seseorang memberikan obat ramuan cina yang diyakininya akan mampu mengobati penyakit saya dan setelah saya makan obat tersebut kembali kondisi saya memburuk menjadi lemas dan muntah muntah dan setelah dilakukan pengecekan di laboratorium kondisi Hb saya masih 6,3 gr%, Leukosit 2500 mm3, trombosit 125.000, akhirnya setelah saya berdiskusi dengan Bapak Harry J Angga maka saya putuskan untuk menghentikan semua pengobatan kecuali :

  1. Memakan obat yang diberikan dokter

  2. Melakukan latihan Bio Energy Power dengan rutin 3 kali sehari.

Semakin lama badan terasa mulai membaik tepatnya dan tanggal 9 mei 2003 hasil pemeriksaan laboratorium saya menunjukan perbaikan dimana Hb: 9,7 ; Lkst: 6400; Trb:215.000, bapak Prof Dr yang menangani penyakit saya mulai mengurangi pemberian obat obatan dan masa kontrol saya yang tadinya 2 minggu sekali dirubah menjadi sebulan sekali, bahkan hasil lab pada tanggal 9 Juni 2003 menunjukan angka yang membaik dimana Hb:12,2 ;Lks:5700;Trb:235000.

Pada tanggal 8 Juli 2003 kembali saya ke lab dan hasil lab menunjukan angka yang memburuk dimana Hb : 11,9; Lkst: 14.700; Trbst: 165.000 berdasarkan hasil lab tersebut saya diskusikan dengan Bapak harry J Angga dan menurut Bapak Harry J Angga, pola makan yang kurang teratur serta stress dalam pekerjaan saya membuat kondisi saya kembali memburuk.

Atas saran beliau saya mengambil cuti bekerja dan konsentrasi dalam berlatih Bio Energy Power dengan tetap meminum obat obatan yang diberikan dokter.

Alhamdulillah pada tanggal 21 Juli 2004 saya kembali menghadap Bapak Profesor Dr yang merawat saya dengan hasil Lab leukosit yang menurun menjadi 8500 mm3, beliau menyatakan saya sudah sembuh ( remisi ) untuk sementara sehingga saya akhirnya hanya diberi vitamin Surbex Z.

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk dapat hidup dengan normal dan terima kasih saya kepada Bapak Prof Dr Iman Supandiman dan Bapak Harry J Angga yang telah dengan sabar memberikan pengobatan serta bimbingan kepada saya, sehingga saat ini kehidupan saya berjalan dengan normal dimana saya sudah mulai bekerja dan mampu melakukan kegiatan saya sebagai kepala keluarga dan suami dengan baik.

Untuk rekan rekan saya yang senasib dengan saya ( penderita Leukemia Kronis ) saya berpesan :

YAKINLAH BAHWA HANYA TUHAN YANG BISA MENYEMBUHKAN KITA & YAKINLAH KESEMBUHAN HANYA AKAN DIBERIKAN TUHAN APABILA KITA BERJUANG DENGAN SUNGGUH - SUNGGUH DENGAN CARA YANG BENAR.

Hormat saya;

Hendra


http://id.wikipedia.org/wiki/Leukemia

Waspada Leukimia

Leukimia belum diketahui penyebabnya. Penyakit leukimia merusak sel-sel darah putih atau dalam bahasa kedokteran disebut sebagai white blood cell (WBC). Dengan pengenalan dan penanganan dini, kesempatan untuk sembuh dari penyakit ini akan lebih baik. Berikut ini adalah gejala-gejala awal dari penyakit leukimia yang perlu Anda ketahui:

1. Anda sering merasa lelah? Leukimia dapat menyebabkan Anda mudah lelah, karena peningkatan produksi sel-sel darah putih mengakibatkan penyerapan energi yang besar dari tubuh.

2. Apakah berat badan Anda terus berkurang? Apakah Anda makan dengan porsi seperti biasanya, namun pakaian Anda semakin longgar? Leukimia menyebabkan berat badan berkurang, karena peningkatan produksi sel darah putih menyerap banyak kalori tubuh Anda.

3. Catat dan rasakan frekuensi sakit kepala/pusing dan kadang memunculkan rasa bingung. Peningkatan produksi sel darah putih yang tidak normal kemungkinan meresap ke sistem syaraf pusat.

4. Apakah Anak Anda seringkali berdarah, mimisan atau muncul lebam-lebam di beberapa bagian tubuhnya? Hal ini merupakan gejala umum penyakit leukimia pada anak. Disamping itu muncul bintik-bintik merah pada bagian tubuhnya, yang merupakan gejala umum leukimia anak yang lain, terkait dengan limpa dan pembengkakan hati.

5. Periksa jenis kepucatan Anda. Apakah anda kecerahan dan kebinaran wajah Anda mulai redum? Hal ini juga merupakan gejala umum leukimia. Peningkatan produksi sel darah putih yang tidak normal kemungkinan ‘mendesak’ sel darah merah anda, sehingga membuat anda menjadi seperti kurang darah.

6. Periksalah kelenjar getah bening Anda. Rasakan sesuatu di di bawah ketiak Anda atau tenggorokan atas Anda. Apakah Anda merasakan benjolan atau semacam pembengkakan di sana? Pembengkakan gejala getah bening merupakan gejala penyakit leukimia

7. Cobalah untuk merasakan dan mengingat-ingat apakah Anda pernah mendapati infeksi ringan namun tak kunjung sembuh? Walaupun tubuh Anda terus memproduksi sel darah putih, sebagai anti body tubuh anda terhadap infeksi., namun sel-sel darah putih yang diproduksi dari tubuh seseorang yang terkena leukimia tidak sempurna dan tidak dapat melindungi tubuh Anda.

8. Periksalah limpa Anda dengan cara: berbaringlah Anda di tempat tidur, letakkan telapak tangan Anda pada perut sebelah kiri, di bawah tulang rusuk. Rasakan apakah ada benjolan-benjolan kecil disana. Hal ini termasuk gejala leukimia.

9. Rasakan, apakah Anda sering berkeringat di malam hari disertai nyeri pada tulang dan perut mual/kembung. Waspadilah, karenatanda-tanda tersebut merupakan gejala leukimia.

http://id.wikipedia.org/wiki/Leukemia

Apa Itu Leukemia?

Leukimia atau sering dikenal dengan kanker darah acapkali ditemukan pada anak-anak. Penyakit ini berawalkan gejala gejala yang biasa dan orangtua menganggap anak nya hanya mengidap penyakit ringan. Akan tetapi jika terlambat saja ditangani, maka akan sulit ditangani...

Leukimia bukanlah penyakit yang tidak bisa disembuhkan, dengan teknologi pengobatan saat ini memungkinkan leukimia sembuh total hingga 90 %, akan tetapi memang leukimia bukanlah penyakit yang bisa disemuhkan dalam waktu 1 atau dua minggu, leukimia bisa diobati dengan protokol kemoterapi dan memakan waktu 1-2 tahun.

Hal ini menuntut kesabaran dan kerjasama dari pasien, orang tua dan dokter untuk kesembuhan pasien serta kebaikan bersama. berdasarkan yang saya pahami ada beberapa ciri-ciri gejala leukimia, antara lain :
1. demam berkepanjangan
2. tulang-tulang sakit
3. sendi-sendi menghitam, terutama pada bagian sendi tangan
4.telapak tangan memutih ( haemoglobin turun )
5.lemas dan mudah lelah

jika indikasi ini terjadi, sangat diharapkan bisa langsung di rujuk ke dokter spesialis, biasa dikenal dengan bidang oncology atau hematologi, diagnosa dini dengan pengambilan sumsum tulang belakang sangat diharapkan bisa mencegah sel-sel kanker menyebar, atau pada beberapa tempat, leukimia bisa terdeteksi awal dengan cek darah pada indikasi BLAST

pasien dan orang tua yang mengalami leukimia sangat diharapkan bisa sabar dan tabah mengahadapi penyakit ini, karena dua kata kunci inilah yang bisa menyelamatakan anak. selanjutnya pasien leukimia akan tampak sehat pada kemoterapi pertama atau kedua, akan tetapi sesungguhnya beliau belum sembuh benar, terus obati pasien hingga tuntas, jangan berhenti sebelum protokol pengobatan yang diberikan dokter usai, walaupun anak sudah tampak sehat dan bugar

selanjutnya, setelah pasien sehat (atau bahakan ketika pasien sedang dalam pengobatan), anggaplah anak anda sebagai anak sehat pada umumnya, jangan beda-bedakan beliau dengan teman sepantaranya, rasa percaya diri dan keyakinan bahwa dia sudah sehat adalah sebuah motivasi tertentu yang bisa mempercepat proses pemulihan

sejauh apa yang saya pahami, leukimia bukanlah penyakit genetik , akan tetapi penyakit akibat berbagai faktor, oleh karena itu pastikanlah anak anada makan makanan yang sehat serta kurangi media-media elektronik yang mengeluarkan radiasi..

save our children from leukimia
kenali sejak dini !!!

http://id.wikipedia.org/wiki/Leukemia

Leukimia Penyakit Berbahaya

Leukimia adalah suatu penyakit yang dikenal dengan adanya proliferasi neoplasitik dari sel-sel organ hemopoietik, yang terjadi sebagai akibat mutasi somatik sel bakal (stem cell) yang akan membentuk suatu klon sel leukimia.

Penyakit kanker darah (leukimia) menduduki peringkat tertinggi kanker pada anak. Namun, penanganan kanker pada anak di Indonesia masih lambat. Itulah sebabnya lebih dari 60% anak penderita kanker yang ditangani secara medis sudah memasuki stadium lanjut.

Leukimia merupakan keganasan hemopoietik yang mengakibatkan proliferasi klon yang abnormal dan sel bakal mengalami transformasi leukimia, terjadi kelainan pada diferensiasi dan pertumbuhan dari sel limfoid dan mieloid.

Diagnosa leukimia akut dapat ditegakkan dari pemeriksaan hematologi Hb, leukosit, tulang, yaitu tipe leukimia akut berdasarkan klasifikasi FAB.
Latar belakang

Leukimia adalah suatu penyakit yang dikenal dengan adanya proliferasi neoplasitik dari sel-sel organ hemopoietik, yang terjadi sebagai akibat mutasi somatik sel bakal (stem cell) yang akan membentuk suatu klon sel leukimia.

Penyakit kanker darah (leukimia) menduduki peringkat tertinggi kanker pada anak. Namun, penanganan kanker pada anak di Indonesia masih lambat. Itulah sebabnya lebih dari 60% anak penderita kanker yang ditangani secara medis sudah memasuki stadium lanjut.

Leukimia merupakan keganasan hemopoietik yang mengakibatkan proliferasi klon yang abnormal dan sel bakal mengalami transformasi leukimia, terjadi kelainan pada diferensiasi dan pertumbuhan dari sel limfoid dan mieloid.

Diagnosa leukimia akut dapat ditegakkan dari pemeriksaan hematologi Hb, leukosit, tulang, yaitu tipe leukimia akut berdasarkan klasifikasi FAB.

ISI

Pewarnaan sitokimia dapat menkonfirmasi asal leukimia akut apakah dari limfoid atau mieloid. Dengan pemeriksaan immunopheno-typing diagnosis leukimia akut dapat diketahui apakah mieloid atau limfoid, bahkan LLA dapat didiferensiasi lebih lanjut apakah dari sel T ataukah sel B. Pemeriksaan sitogenik akan memberi petunjuk ada/tidaknya aberasi kromosom.

Telah dilakukan penelitian pada delapan subyek Leukimia akut, terdiri dari empat anak-anak, seorang remaja, dua dewasa dan seorang Manula (tiga orang perempuan dan lima orang laki-laki). Umur berkisar antara 4-82 tahun.

LMA terdapat pada empat subyek, anak tigabelas tahun LMA-M3, dua dewasa LMA-M2 dan seorang Manula LMA-M2. LLA sel T pada dua subyek, seorang anak dan seorang dewasa. LLA sel B pada dua subyek, seorang anak dan seorang dewasa. LLA sel T ditandai adanya CD3, CD5, dan CD7; LLA sel B ditandai adanya CD10, CD 19, CD20, CD22 dan HLA-DR. lMA ditandai adanya CD13 dan CD33.

Bila immunophenotyping (pada tujuh subyek) digunakan sebagai gold-standard untuk diagnosis leukimia akut, maka diagnosis berdasar pemeriksaan HB, leukosit, trombosit, hitung jenis dan morfologi sediaan apus darah tepi dan atau sumsum tulang sensitivitasnya adalah 71,4%. Pewarnaan sitokimia terdiri dari MPO, SBB, PAS, esterase spesifik dan esterase non-spesifik sensitivitas 100%.

Pemeriksaan sitogenetik pada enam subyek, semuanya menunjukkan aberasi kromosom. Trisomi 21 terdapat pada tiga subyek (50%), terdapat dua subyek dengan “abberrant expression”, yaitu disertai ekspresi sel mieloid pada LLA sel B dan ekspresi sel B pada LLA sel T.

Terdapat dua subyek dengan aberasi kromosom yang belum ditemui dalam literatur, yaitu 21, t(6;11)(q27;q23) pada anak LMA-M3 dan 17, 21, t(2;6)(q34;q26) pada remaja LLA sel B.

KOMPILIKASI YANG TERLIBAT DALAM LEUKIMIA KRONIK

1. Pembengkakan nodus limpa di leher, ketiak,perut,atau kemaluan.

2. Rasa sakit yang teruk terutamanya di bawah sternum.

3. Rasa letihan dan lesuan

4. Kehilang berat tanpa sebab tertentu.

5. Demam

6. Menerima lebam dengan senang.

7. Rasa sakit pada tulang.

8. Kadar pernafasan rendah( shortness of breath).

9. Kehilangan daya untuk makan.(loss of diet).

10. Dalam kes-kes yang teruk akan menyebabkan kematian.

11. Petechiae(pembentukan bintik-bintik merah dan kadang kala berbentuk tajam di bawah permukaan kulit yang disebabkan oleh pendarahan)

Gejala:

sakit kepala, mual, muntah, kesadaran menurun dan kejang. ”Gejala lainnya berupa pucat mendadak tanpa diketahui sebabnya, panas, terjadi perdarahan, nyeri sendi sampai kepada gagal ginjal. Hati mengalami pembengkakan demikian juga testis mengalami pembesaran.”

Pencegahan:

Melakukan deteksi dini kanker untuk pencegahan. ”Pencegahannya dengan mengonsumsi vitamin A dan C, buah maupun sayuran yang kaya akan serat.”

Pengobatan:

Cara Pengobatan
Pengobatan kanker darah akut (leukemia akut) menurut Mediayarti bertujuan kuratif atau paliatif: Pengobatan kuratif meliputi:
1. Siteroduksi dengan obat sitostatika mulai dari kombinasi sitosttika yang ringan hingga yang agresif dengan membutukan “rescue” sel iduh darh penderitah dari darah perifer untuk penyelamat pada ablasi sumsum tulang.
2. Transplantasi sel induk darah allogeni atau autologus dari sumsum tulang, darah perifer atau tali pusar.
3. Suportip
Melalui transfusi darah, pemberian vitamin B6 dan 12, zat besi, gizi yang cukup, antibiotik dan anti jamur bila ada indikasi. Sedangkan pengobatan leukemia kronik tergantung pada jenis dan fase atau stadium mana penderita ditemukan.

http://id.wikipedia.org/wiki/Leukemia